Skip to main content

Nadiem Ungkap 5 Strategi untuk Kerek Skor PISA Indonesia




Mendikbud Nadiem Makarim (Foto: antara/tirto) 
tirto.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengaku telah menyiapkan lima strategi pembelajaran holistik guna mengembangkan sumberdaya manusia (SDM) sekaligus meningkatkan skor PISA para siswa Indonesia.

Nilai PISA atau Programme for International Student Assessment merupakan salah satu indikator untuk mengukur kompetensi siswa di tingkat global. Sementara dalam 10-15 tahun terakhir, skor PISA Indonesia cenderung stagnan.

Berdasarkan data Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), peringkat nilai PISA Indonesia sesuai hasil survei tahun 2018 adalah: Membaca (peringkat 72 dari 77 negara), Matematika (Peringkat 72 dari 78 negara) dan Sains (peringkat 70 dari 78 negara).

"Sesuai arahan Presiden, pengembangan sumberdaya manusia Indonesia unggul harus bersifat holistik. Tidak hanya literasi dan numerasi, tapi pendidikan karakter memiliki tingkat kepentingan yang sama," kata Nadiem pada Jumat (3/4/2020) seperti dilansir laman Kemendikbud.

Adapun lima strategi yang disiapkan oleh Nadiem untuk mengerek nilai PISA dan kualitas SDM hasil pendidikan Indonesia adalah berikut ini.

1.      Transformasi kepemimpinan sekolah

Nadiem menjelaskan strategi pertama ini akan diterapkan dengan memilih generasi baru kepala sekolah dari guru-guru terbaik. Selain itu, Kemendikbud akan mengembangkan marketplace bantuan operasional sekolah (BOS) online. "Marketplace BOS online bertujuan memberikan kepala sekolah fleksibilitas, transparansi, dan waktu meningkatkan kualitas pembelajaran," ujar Nadiem.

2.      Transformasi pendidikan dan pelatihan guru

Untuk mengimplementasikan strategi ini, menurut Nadiem, Kemendikbud akan melaksanakan transformasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk menghasilkan generasi pengajar baru. Selain itu, kata dia, Kemendikbud juga akan mendorong munculnya 10 ribu sekolah penggerak yang akan menjadi pusat pelatihan guru. Pusat-pusat ini diharapkan bisa menjadi katalis bagi transformasi sekolah-sekolah lain.

3.      Penyederhanaan kurikulum

 Nadiem menjelaskan strategi ketiga adalah mengajar sesuai tingkat kemampuan siswa. Strategi ini akan dilakukan dengan cara menyederhanakan kurikulum sehingga lebih fleksibel dan berorientasi pada kompetensi. Dia menambahkan personalisasi dan segmentasi pembelajaran berdasarkan asesmen berkala juga akan dilaksanakan.

4.      Menerapkan standar penilaian global

Menurut Nadiem, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) akan digunakan untuk mengukur kinerja sekolah berdasarkan literasi dan numerasi siswa. Dua kompetensi ini ialah fokus tes internasional seperti PISA, Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS). "Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar juga akan digunakan untuk mengukur aspek-aspek non-kognitif untuk mendapatkan gambaran mutu pendidikan secara holistik," ujar dia.

5.      Kemitraan dengan daerah dan masyarakat sipil

Nadiem mengatakan kemitraan dengan Pemerintah Daerah akan dilakukan melalui penerapan indikator kinerja untuk Dinas Pendidikan. Kemendikbud juga akan mendorong ratusan Organisasi Penggerak agar mendampingi guru-guru di Sekolah Penggerak.

Dia menambahkan, Kemendikbud pun akan mendorong penggunaan platform teknologi pendidikan berbasis mobile, serta bermitra dengan perusahaan teknologi pendidikan kelas dunia.

Nadiem juga berencana menggerakan puluhan ribu mahasiswa dari kampus-kampus terbaik untuk mengajar siswa-siswa di seluruh Indonesia, sebagai bagian dari kebijakan Kampus Merdeka.

Baca selengkapnya di artikel "Nadiem Ungkap 5 Strategi untuk Kerek Skor PISA Indonesia", https://tirto.id/eKF7

Comments

Popular posts from this blog

Sampling

This slides provide you:  1. the definition of sampling  2. sampling frame 3. determining the size of your sample  4. sampling procedure (Probability and non-probability)  Please follow/download the link for the Power Point Slides

The Legend of Jambi Kingdom (Narrative Text)

   Image: https://www.gambarrumah.pro/2012/10/400-gambar-kartun-rumah-adat-jambi.html Once upon a time, there were five villages, Tujuh Koto, Sembilan Koto, Petajin, Muaro Sebo, and Batin Duo Belas. The villagers of those five villages lived peacefully. They helped each other. Soon, the number of villagers grew highly. The villagers thought that they needed a leader to guide them. They wanted to have a king. So, the leaders from the five villages had a meeting. They wanted to set the criteria who could be their king. "Our king should be physically strong," said the leader from Tujuh Koto. "I agree. The king should be able to protect us from the enemies, "said one leader. "Not only that. He should also be well respected by us. So, the king should be strong and have good manners," said the leader from Petajin. "Then, let’s set the criteria. I have a suggestion. The king should be strong from fire. He cannot feel the pain if we burn him," said leade

The Legend of Jambi (Narrative Text)

                                                    Gambar: http://www.ceritadongenganak.com   Once upon a time, there lived in Sumatra Island a very beautiful girl, Putri Pinang Masak. The girl was also a very kind-hearted person. This made everyone liked her so much. Many youth and princes from other countries desire her to be his wife. Nevertheless, she refused their proposals because she had not wanted to get married yet. One day, there was a very wealthy king, the king of the east kingdom, coming to her village. He proposed to marry her. Putri Pinang Masak was afraid to refuse the king’s proposal although she actually did not love the king, the ugly-faced man, at all. She knew that the king would be very angry and there would be a battle if she refuse his desire. Putri Pinang Masak was so confused before she got an idea to refuse the king’s proposal. Then she said to the king that she accepted his proposal on one condition. The king should be able to build a very large and beautif