Skip to main content

Photo Voice Project

Photo Voice adalah suatu proses untuk menceritakan sesuatu melalui photo. Photo voice juga merupakan metode untuk mengumpulkan data dalam penelitian yang bertujuan untuk memberikan perbaikan pada kualitas pembelajaran dan pengajaran.

Dalam hal ini Mr. Ginanto, bermaksud mengadakan penelitian menggunakan metode Photo Voice untuk menjawab pertanyaan.
"Bagaimana proses pembelajaran Bahasa Inggris (wajib) di tengah Pandemi Covid-19 di SMAN 1 Batanghari?"


Untuk keobjektifitasan, photo yang Anda ambil adalah untuk memberi masukan pada pembelajaran Bahasa Inggris Wajib (bukan bahasa Inggris Minat).

Penelitian ini juga ingin mencari tahu kendala yang dialami siswa agar dapat dijadikan sebagai tolak ukur perbaikan ke depan. Termasuk di dalamnya masukan terhadap pembelajaran Bahasa Inggris (Wajib) secara online.
Bagaimana melakukannya:
1.    Silahkan ambil (jepret) satu foto (menggunakan HP) yang mewakili perasaan atau gambaran yang ingin Anda ceritakan tentang pembelajaran Online. Foto bebas, seperti: laptop, handphone, bantal, kamar, halaman rumah, indihome, telkomsel, foto sekolah,  dll. 
2.    Setelah foto didapat, maka Anda harus menceritakan foto tersebut dengan mengacu pada panduan berikut:
-    Deskripsikan Photo Anda
-    Apa yang terjadi pada photo Anda
-    Mengapa Anda mengambil photo tersebut
-    Menceritakan tentang apa photo tersebut (dalam kaitannya dengan pembelajaran Online selama Pandemi?)
-    Bagaimana photo Anda dapat menjadi masukan untuk perbaikan pembelajaran dan pengajaran khususnya mata pelajaran Bahasa Inggris (Wajib). Atau apa masukan yang ingin Anda beri untuk peningkatan pengajaran Bahasa Inggris (Wajib), jika ada.

Intinya adalah penelitian ini ingin mendegar dan mendapat masukan dari siswa untuk peningkatan kualitas pengajaran bahasa Inggris.

Silahkan klik Link berikut untuk upload photo dan eskripsinya.


Comments

Teguh JB said…
Terimakasih informasinya. Sangat bermanfaat. Salam kenal, saya dari situs pemdidikan https://orangtuaidaman.com

Popular posts from this blog

The Legend of Jambi Kingdom (Narrative Text)

   Image: https://www.gambarrumah.pro/2012/10/400-gambar-kartun-rumah-adat-jambi.html Once upon a time, there were five villages, Tujuh Koto, Sembilan Koto, Petajin, Muaro Sebo, and Batin Duo Belas. The villagers of those five villages lived peacefully. They helped each other. Soon, the number of villagers grew highly. The villagers thought that they needed a leader to guide them. They wanted to have a king. So, the leaders from the five villages had a meeting. They wanted to set the criteria who could be their king. "Our king should be physically strong," said the leader from Tujuh Koto. "I agree. The king should be able to protect us from the enemies, "said one leader. "Not only that. He should also be well respected by us. So, the king should be strong and have good manners," said the leader from Petajin. "Then, let’s set the criteria. I have a suggestion. The king should be strong from fire. He cannot feel the pain if we burn him," said leade...

The Legend of Jambi (Narrative Text)

                                                    Gambar: http://www.ceritadongenganak.com   Once upon a time, there lived in Sumatra Island a very beautiful girl, Putri Pinang Masak. The girl was also a very kind-hearted person. This made everyone liked her so much. Many youth and princes from other countries desire her to be his wife. Nevertheless, she refused their proposals because she had not wanted to get married yet. One day, there was a very wealthy king, the king of the east kingdom, coming to her village. He proposed to marry her. Putri Pinang Masak was afraid to refuse the king’s proposal although she actually did not love the king, the ugly-faced man, at all. She knew that the king would be very angry and there would ...

The Legend of Putri Cermin Cina: Jambi Folklore (Narrative Text)

Image:  kebuncerita.co.uk Long time ago, there was a kingdom in Jambi that was ruled by a king named Sultan Mambang Matahari. Sultan Mambang Matahari had a son named Tuan Muda Selat and a daughter named Putri Cermin Cina. The son of the king was handsome but he was such a reckless boy while the daughter is beautiful. She had a white skin like a Chinese girl and because of the skin she had then she was call “Putri Cermin Cina”. One day, a well-known merchant visited the kingdom. That merchant name was Tuan Muda Senaning. He and his crews visited the kingdom because they had some trade business. The arrival of Tuan muda Senaning was welcome kindly by the king. The king then welcomed Tuan Muda Senaning with a banquette. Together with his son and his daughter, the king asked Tuan muda Senaning to enjoy the serve. When had their serve, Tuan Muda Senaning looked Putri Cermin Cina and at his first sight, he then felt in love with Putri Muda Cina. Then, he directly expressed what he felt ...