Pemerintah memastikan akan memberikan bantuan langsung tunai (blt) kepada 1,8 juta guru honorer sebagai stimulus untuk mendongkrak pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bantuan untuk guru honorer tersebut didesain serupa dengan subsidi gaji bagi pekerja anggota BPJS Ketenagakerjaan. Meski demikian, dia belum menjelaskan rencana bantuan itu secara detail.
"Ada program untuk guru honorer sejumlah 1,8 juta yang nanti dilaksanakan melalui Kemendikbud [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan] dengan kebijakan sama dengan subsidi gaji," katanya melalui konferensi video, Jumat (18/9/2020).
Airlangga menyebut pemerintah sebetulnya telah memberikan bantuan sosial kepada guru dan pegawai honorer di sektor pendidikan melalui skema subsidi gaji. Namun, yang memenuhi kriteria sebagai anggota BPJS Ketenagakerjaan hanya 398.637 orang.
Mereka terdiri atas guru honorer, tenaga kependidikan, dan tenaga honorer Dinas Pendidikan di pemerintah daerah. Airlangga berharap penyaluran bantuan melalui Kemendikbud akan menjangkau lebih banyak guru honorer yang ekonominya turut terdampak pandemi virus Corona.
Jika programnya dibuat serupa dengan subsidi gaji, berarti guru honorer akan memperoleh bantuan uang tunai Rp600.000 per bulan selama empat bulan, sehingga totalnya Rp2,4 juta. Pada subsidi gaji, penyaluran bantuannya dilakukan dua tahap, masing-masing Rp1,2 juta.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga sempat memerintahkan para menterinya mengkaji program khusus untuk menyalurkan bantuan kepada pegawai honorer lain yang tidak terjangkau subsidi gaji.
Pemerintah akan merealokasi anggaran dari stimulus pemulihan ekonomi lainnya yang penyerapannya tak maksimal untuk mendanai program tersebut. "Ini akan diarahkan kepada seluruh tenaga honorer," kata Airlangga.
Sumber: DDTC News
Comments