Skip to main content

Posts

Jambi Menempati Peringkat Satu Provinsi dengan Infratruktur TERBURUK di Sumatera

Recent posts

Mahasiswa Internasional UIN STS Jambi Borong Juara di Ajang Grafitaci UIN Raden Fatah Palembang

Palembang, 11 September 2025 — Mahasiswa internasional Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin (UIN STS) Jambi kembali menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Grafitaci (Global and Local: Raden Fatah University Festival on Academic and Culture Internationalization) yang diselenggarakan oleh UIN Raden Fatah Palembang pada tanggal 9–11 September 2025. Dalam festival yang mengusung semangat internasionalisasi akademik dan budaya ini, dua mahasiswa internasional UIN STS Jambi berhasil meraih penghargaan bergengsi: Syahmi Hariz asal Malaysia memenangkan kategori Peragaan Pakaian Daerah Terbaik, dengan mengenakan busana adat khas Jambi yang memukau para juri dan peserta. Arshad Hayeesamae asal Thailand meraih penghargaan Best Teamwork, berkat kontribusi aktif dan kolaboratif dalam sesi lintas budaya. Keduanya tampil mewakili UIN STS Jambi dengan penuh semangat, didampingi oleh Koordinator PLKI, Dion Ginanto, yang turut memastikan kelancaran partis...

UIN STS Jambi Sukses Gelar Orientasi Mahasiswa Internasional Asal Malaysia dan Thailand

  Jambi, 11 September 2025 , Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin (UIN STS) Jambi sukses menyelenggarakan kegiatan pengenalan dan orientasi khusus bagi mahasiswa internasional yang berasal dari Malaysia dan Thailand. Kegiatan ini dilaksanakan di lantai 4 ruang Ampiteater kampus utama, sebagai bentuk penyambutan hangat bagi mahasiswa asing yang tidak dapat mengikuti PBAK reguler. Sebanyak 29 mahasiswa internasional mengikuti kegiatan ini, terdiri dari 27 mahasiswa asal Malaysia dan 2 mahasiswa asal Thailand. Mereka tersebar di tiga fakultas utama: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), Fakultas Syariah (FSY), dan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA). Dion Ginanto, selaku Korpus PLKI, melaporkan bahwa mahasiswa internasional tersebut berasal dari berbagai program studi, antara lain: Program Studi Jumlah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam (HKI) 11 Pendidikan Matematika (PM) 6 Hukum ...

Terimakasih Farah: Mahasiswa Baru Malaysia Tiba di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah

Bandara Sulthan Taha Jambi tidak seramai dua hari lalu saat kami menjemput mahasiswa asal Thailand. Kurang tahu pasti mengapa tidak begitu penuh sesak, apakah mungkin para penumpang sudah jengah dengan penerbangan sore yang selalu delay. Atau mungkin karena masih dalam suasana long weekend , sehingga masih malas untuk bepergian. Jika tidak ada beberapa Jemaah Umrah, mungkin malam itu hanya akan menyisakan beberapa orang di ruang tunggu penjemputan. Saya dan Pak Ali Ubay, baru tiba di bandara pukul 8.15. Kami sudah belajar dari penerbangan Kamis lalu, setelah mahaiswa asal Thailand mendapatkan beberpa kali penundaan. Kami sudah mafhum, bahwa maskapai berwarna merah ini memang dari dulu hobinya tidak pernah berubah, delay. Dan, sore kemarin mereka juga mendapatkan delay, namun hanya satu jam saja. “Pak, pesawat kami sudah landing.” Pesan yang dikirim Farah, mahasiswa senior yang mendampingi mahasiswa baru. Saya yang sudah berada di sekitaran Beringin, memacu kendaraan lebih cepat...

Delay Tiga Kali Mewarnai Kedatangan Mahasiswa Baru Asal Thailand di UIN Jambi

"Pak, pesawat kami delay lagi." Itu adalah pesan ketiga kalinya diterima Pak Ali Ubay, staf kerjasama UIN STS Jambi. Mobil penjemputan yang sudah meluncur ke-arah bandara terpaksa harus putar kembali. Pak Ubay, staf kerjasama akhirnya menunggu di kediaman koordinator Pusat Layanan Kerjasama Internasional (PLKI) Dion Ginanto.    Teh hijau dan cookies menemani waktu tunggu malam itu. Dua mahasiswa baru asal Thailand, Asmah Mading dan Kodir Chehae mengalami penundaan terbang dari bandara Jakarta ke Jambi. Jadwal sebenarnya mereka akan tiba pada sore hari, lalu kemudian mendapatkan delay yang kedua yang seharusnya tiba pukul tujuh malam, hingga akhirnya delay terakhir mendarat pukul 22.17 malam.  Meski sudah malam, bandara terlihat ramai. Rombongan penjemput jamaah umrah memadati ruang tunggu kedatangan bandara. Pak Ubay sesekali melihat layar televisi melihat penumpang yang mulai menuruni tangga menuju pengambilan bagasi. Sesekali mengintip ke dalam, sesekali duduk di bangku...

CALL FOR BOOK CHAPTER: Voices of International Students: Educational and Cultural Experiences at UIN STS Jambi

The International Office (PLKI), in collaboration with the International Student Association (PMI) of UIN STS Jambi, invites international students from Thailand and Malaysia currently studying at UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi to contribute to a book chapter. This book aims to document real-life experiences, personal reflections, and unique perspectives of international students during their time in Indonesia, while promoting cross-cultural understanding within the academic environment. 📌 Writing Themes   Contributors may choose from the following relevant topics: - Academic Journey and Adaptation at UIN STS Jambi   - Cultural Experiences and Social Interactions in Indonesia   - Religiosity and Spiritual Life Abroad   - Reflections on Islamic Education Outside One’s Home Country   - Campus Activities and Student Life   - Language and Communication Challenges   - Personal Growth and Global Leadership   - ...

Dari Quran hingga TOGA: Jejak Pengabdian Ridho di Ujung Desa

Foto Pribadi Kegiatan Mengajar Mengaji Langit Desa Tirta Kencana masih tampak biru bersih saat pertama kali aku menginjakkan kaki untuk menjalani Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Mandiri. Tak ada kawan seperjuangan, tak ada posko ramai seperti yang biasa kubaca dari kisah KKN mahasiswa lainnya. Kukerta kali ini adalah tentang aku, masyarakat, dan pengabdian dalam sunyi. Kukerta Mandiri memang tak seperti KKN regular. Segalanya terasa lebih berat. Tak ada teman yang bisa diajak bertukar lelah atau ide. Semua program harus kurancang, kulobi, dan kulaksanakan sendiri. Tapi mungkin inilah pembelajaran paling sejati: bahwa nanti, saat aku kembali ke masyarakat setelah lulus, aku pun akan berjuang sendiri. Tanpa posko. Tanpa tim. Selama hampir dua bulan, Juli hingga Agustus 2025, aku mencoba menyelami denyut kehidupan desa kelahiranku dengan sudut pandang baru: seorang mahasiswa yang ingin memberi makna. Program pertama yang kulaksanakan adalah membantu Kepala Desa dalam upaya pengentasan ...