Skip to main content

Kelas COIL antara MSU dan UIN STS Jambi kembali diadakan secara Zoom untuk Membahas Projek Akhir

Jambi- Kelas Collaborative Online International Learning (COIL) kerjasama UIN STS Jambi dan Michigan State University (MSU) kembali melakukan pertemuan secara synchronous melaui aplikasi Zoom pada hari Jumat (18 November 2022). Pertemuan tatap muka online ini adalah pertemuan ke-tiga, dari lima pertemuan zoom yang dijadwalkan. Kelas COIL dilaksanakan secara synchronous dan asynchronous dimana masing-masing kelas baik di Jambi Maupun di Michigan melaksanakan kelas di kampus masing-masing secara offline. Lalu kemudian antara MSU dan UIN Jambi mengerjakan tugas/proyek bersama menggunakan platform padlet dan google drive, yang kemudian bertemu tatap muka secara daring.  

 

Pada pertemuan ini hadir tiga professor dari MSU: Prof. Salah Hasan, Prof. Muhammad Khalil, dan Prof. Martha Olcott. Sementara instruktur dari Indonesia hadir Bapak Mufdil Tuhri, serta perwakilan International Office Bapak Dion Ginanto dan Ibu Tira Mariyana. Mahasiswa dari MSU dan UIN STS Jambi mayoritas hadir dan terlihat antusias dalam mengikuti diskusi meskipun terdapat perbedaan waktu di mana di Amerika mereka mengikuti kelas pada pukul 9 malam, dan di Jambi pukul 9 pagi.

Pada pertemuan kali ini, Prof. Salah membahas tentang proyek atau tugas akhir mahasiwa. “Kita ingin agar kelas ini ada sesuatu yang dapat dijadikan produk bersma untuk bahan kajian kedepannya. Bukan hanya sebatas kegiatan belajar-mengajar di kelas.” Ujarnya di sela-sela kelas. 


 Ada tiga jenis tugas akhir atau proyek yang harus dikerjakan mahasiswa sesuai kelompoknya, yaitu: (1) untuk kelompok Jawa dan Sumatera mereka harus membuat laporan perbandingan arsitek dan bangunan antara Lansing Islamic Center dan Masjid di Jambi. Untuk kelompok Kalimantan dan Sulawesi, mereka akan mengerjakan review dan perbandingan arsitektur antara masjid di Central Asia dan Masjid-masjid di Indonesia. Sementara Kelompok Maluku dan Sunda mengerjakan projek menganalisis dan membandingkan arsitektur Masjid tua dan modern di Indonesia. 


 Tiap-tiap kelompok terdiri dari mahaiswa UIN STS Jambi dan mahasiswa MSU. Mereka dalam minggu ini harus berdiskusi baik via Zoom maupun Whatsappp untuk menyelesaikan projek. Hasil dari projek tersebut akan ditampilkan pada sebuah mini seminar yang akan diadakan pada bulan Desember. Selain itu, hasil kerja dari mahaisswa Indonesia dan Amerika tersebut akan ditampilkan pada website Global Studies di Michigan State University untuk nantinya dapat dijadikan bahan referensi untuk memperkaya khasanah pengetahuan tentang Arsitektur dan Peradaban Islam.

 

Comments

Popular posts from this blog

Sampling

This slides provide you:  1. the definition of sampling  2. sampling frame 3. determining the size of your sample  4. sampling procedure (Probability and non-probability)  Please follow/download the link for the Power Point Slides

The Legend of Jambi Kingdom (Narrative Text)

   Image: https://www.gambarrumah.pro/2012/10/400-gambar-kartun-rumah-adat-jambi.html Once upon a time, there were five villages, Tujuh Koto, Sembilan Koto, Petajin, Muaro Sebo, and Batin Duo Belas. The villagers of those five villages lived peacefully. They helped each other. Soon, the number of villagers grew highly. The villagers thought that they needed a leader to guide them. They wanted to have a king. So, the leaders from the five villages had a meeting. They wanted to set the criteria who could be their king. "Our king should be physically strong," said the leader from Tujuh Koto. "I agree. The king should be able to protect us from the enemies, "said one leader. "Not only that. He should also be well respected by us. So, the king should be strong and have good manners," said the leader from Petajin. "Then, let’s set the criteria. I have a suggestion. The king should be strong from fire. He cannot feel the pain if we burn him," said leade...

The Legend of Jambi (Narrative Text)

                                                    Gambar: http://www.ceritadongenganak.com   Once upon a time, there lived in Sumatra Island a very beautiful girl, Putri Pinang Masak. The girl was also a very kind-hearted person. This made everyone liked her so much. Many youth and princes from other countries desire her to be his wife. Nevertheless, she refused their proposals because she had not wanted to get married yet. One day, there was a very wealthy king, the king of the east kingdom, coming to her village. He proposed to marry her. Putri Pinang Masak was afraid to refuse the king’s proposal although she actually did not love the king, the ugly-faced man, at all. She knew that the king would be very angry and there would ...