Skip to main content

LPPM UIN Sutha Menggelar Lecture Series 5: Metode Penelitian Ethnography

                                            Kristian Adi Putra, S.Pd., M.A., Ph.D

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi kembali menggelar acara WARKOP Lecture Serries. Kegiatan ini dihadiri bukan hanya dari mahasiswa (pasca sarjana) dan dosen UIN Sutha Jambi, namun banyak juga peserta yang dari  luar Jambi seperti Bandung, Lampung, Kepri, Aceh, Makasar, dan Jakarta.

Lecture Series ke 5 ini mendatangkan pemateri dari Prince Sattam Bin Abdul Aziz University (PSAU) Riyadh, Saudi Arabia: Kristian Adi Putra, Ph.D dengan topik yang menarik yakni “Penelitian Ethnography.” Selain mengajar di Arab Saudi, Dr. Putra juga tercatat sebagai dosen luar biasa di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo. 

                                          Sesi Pemaparan oleh Dr. Putra

Dalam pemaparannya, Dr. Putra membahas tentang keunikan penelitian ethnography yang belum banyak digunakan oleh peneliti di Indonesia. Padahal para peneliti dari barat banyak yang melakukan penelitian dengna metode ethnography di Indonesia sejak Indonesia belum merdeka. 

                                                    Sesi foto bersama

Hal ini wajar, dikarenakan metode ethnography, peneliti harus berada di lokasi penelitian minimal enam bulan. Sehingga selain menyita banyak waktu, penelitian ini tentu akan banyak membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akan tetapi lanjut Dr. Putra, untuk mengungkap suatu permasalahan atau fenomena secara utuh, menyeluruh, dan mendalam, maka penelitian ethnography dapat diandalkan. Karena secara definisi, Dr. Putra meminjam pengertian dari Glesne, bahwa metode penelitian ethnograpy adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan tingkah laku dan budaya dari suatu komunitas atau masyarakat tertentu dengan cara yang humanis, melebur ke masyarakat, dan berlangsung dalam kurun waktu yang lama. 

                                                   Sesi foto bersama 2

Lebih lanjut, Dr. Putra memberikan contoh-contoh artikel jurnal yang menggunakan metode ethnography kepada peserta, cara mengumpulkan data, menganalisis data, dan cara penulisannya. Di akhir acara, peserta terlihat antusias dalam mengajukan pertanyaan kepada Dr. Kristian Adi Putra. Tidak sedikit pula peserta yang mengiginkan untuk terus diberikan informasi tentang keigatan lanjutan yang diadakan oleh LPPM UIN Sutha Jambi.  

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Sampling

This slides provide you:  1. the definition of sampling  2. sampling frame 3. determining the size of your sample  4. sampling procedure (Probability and non-probability)  Please follow/download the link for the Power Point Slides

The Legend of Jambi Kingdom (Narrative Text)

   Image: https://www.gambarrumah.pro/2012/10/400-gambar-kartun-rumah-adat-jambi.html Once upon a time, there were five villages, Tujuh Koto, Sembilan Koto, Petajin, Muaro Sebo, and Batin Duo Belas. The villagers of those five villages lived peacefully. They helped each other. Soon, the number of villagers grew highly. The villagers thought that they needed a leader to guide them. They wanted to have a king. So, the leaders from the five villages had a meeting. They wanted to set the criteria who could be their king. "Our king should be physically strong," said the leader from Tujuh Koto. "I agree. The king should be able to protect us from the enemies, "said one leader. "Not only that. He should also be well respected by us. So, the king should be strong and have good manners," said the leader from Petajin. "Then, let’s set the criteria. I have a suggestion. The king should be strong from fire. He cannot feel the pain if we burn him," said leade...

The Legend of Jambi (Narrative Text)

                                                    Gambar: http://www.ceritadongenganak.com   Once upon a time, there lived in Sumatra Island a very beautiful girl, Putri Pinang Masak. The girl was also a very kind-hearted person. This made everyone liked her so much. Many youth and princes from other countries desire her to be his wife. Nevertheless, she refused their proposals because she had not wanted to get married yet. One day, there was a very wealthy king, the king of the east kingdom, coming to her village. He proposed to marry her. Putri Pinang Masak was afraid to refuse the king’s proposal although she actually did not love the king, the ugly-faced man, at all. She knew that the king would be very angry and there would ...