LPPM UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada hari Kamis, 25 Februari 2021 mengadakan penyuluhan pengarusutamaan Gender dan Anak, di Pondok Pesantren Al-Anwar Desa Petanang Muaro Jambi. Kegiatan ini dikemas dengan dua workshop untuk Ibu-ibu orang tua wali santri dan warga sekitar pondok pesantren juga untuk santriwan santriwati. Dalam pelakasanaanya, penyuluhan dan workhop ini dijalankan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala LPPM yang diwakili oleh sektretaris Drs. Sya’roni, M.Pd. Drs. Sya’roni dalam sambutannya mengharapakan agar kerjasama antara UIN STS Jambi dan Ponpes Al Munawar dapat berjalan dengan erat dan bukan sekedar dalam bentuk penyuluhan, namun dapat pula berupa kegiatan-kegiatan ilmiah penelitian, maupun pelatihan, pengajaran, dan pengabdian pada masyarakat. Dalam kaitannya dengan gender dan perlindungan anak, Drs. Sya’roni menegaskan bahwa pondok pesantren adalah garda terdepan dalam sosialisasi dan pelaksanaan tentang pentingnya pemberdayaan perempuan dan anak. Karena Pondok Pesantren dalam prakteknya mampu memberikan kegiatan-kegiatan edukasi bukan hanya terhadap santri, namun pada masyarakat sekitar melalui pengajian-pengajian rutin.
KH. Asrofi Asror, M.Pd pimpinana pondok pesantren Al Munawar menyambut baik kegaitan ini dan mengaharapkan agar UIN STS Jambi tidak bosan dalam berkunjung ke pondok pesantren yang dipimpinnya. Kyai Asrofi mengatakan bahwa UIN Sutha adalah pabrik pencetak ulama, da’i, dan guru yang akan selalu memberikan warna tersendiri untuk kemajuan pendidikan Jambi dan Indonesia pada umumnya.
Pimpinan Ponpes Al Munawar bersama Dosen UIN STS Jambi
Acara kemudian dibagi dalam dua ruang berdeda. Ruang pertama adalah penyuluhan dan workshop yang diisi oleh dua pemateri yaitu Dr. Rahmi Hidayati, M.HI dan Marlina, M.Pd. Pemateri pada kegaitan ini menekanakan pentingnya pengetahuan tentang perlindungan hukum terhadap anak.
Kegiatan workshop perlindungan anak ini disambut antusias oleh ibu-ibu yang hadir pada kegaitan tersebut. Tidak sedikit peserta yang menyampaikan pertanyaan dan sharing informasi.
Peserta workshop memperoleh doorprize dari pemateri
Sementara di ruang yang berbeda, para siswa Aliyah mengikuti workshop kiat sukses belajar yang dipandu oleh Dion Ginanto, Ph.D. Kegiatan workshop diarahakan untuk memberi motivasi kepada generasi muda untuk menemukan bakat dan minatnya yang kemudian nanti dapat berkreasi di era revolusi industri 4.0 dan 5.0. Era globalisasi tentu membutuhkan kemampuan bukan hanya kognitif semata. Para Gen Z, yang nantinya akan menggantikan generasi milenial harus mampu membekali diri dengan kamampuan komunikasi, kolaborasi, komputasi, dan kepemimpinan agar dapat bekerjasama dengan semua pihak untuk secara kreatif dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru. Hal ini dikarenakan banyak penelitian memprediksikan bahwa pada tahun 2030 akan ada 85% pekerjaan baru, yang saat ini masih belum diketemukan. Mereka tidak boleh hanya bercita-cita untuk menajdi PNS, karena pekerjaan PNS dan pekerjaan rutinitas pabrik atau perusahaan hanya akan tersisa 15% saja.
Baik UIN STS Jambi dan Pondok Pesantren berkomitmen untuk terus bekerjasama dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terutama pada isu-isu pengarusutamaan gender dan anak.
Comments
berita terkini
berita otomotif
berita bola