Pada suatu pagi yang cerah, Prof. Abdul Mu’ti (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah-Mendikdasmen) yang tengah menyeruput kopi di pendopo imajinasi tiba-tiba didatangi sosok yang sudah tidak asing lagi. Ki Hajar Dewantara, benar, ia muncul dengan senyuman khas, berpeci hitam dengan jas putih tanpa dasi. Meskipun baru pertama kali berjumpa, mereka sungguh terlihat sangat akrab. Duduk bersila, di atas tikar sederhana, dengan sepiring ubi rebus dan segelas kopi hitam. Prof. Mu’ti menawarkan kopi pada Ki Hajar, dan langsung disetujui, kopi hitam tanda gula. Mereka lalu bercengkrama, bernostalgia tentang kejayaan pendidikan tanah air, termasuk berdiskusi tentang kebijakan pendidikan akhir-akhir ini. Ujian Nasional yang Kembali Hidup Ki Hajar: Tuan, Menteri, kudengar engkau hendak menghidupkan kembali ujian nasional. Apakah benar anak-anak kita kembali diadili dengan tiga hari ujian? Prof. Mu’ti (berusaha tenang): Betul Ki. Banyak pihak mendesak adanya tolak ukur nasional....
Membuka Mata dan Jendela Dunia